Fokus Pada Uang = Fokus Pada Bayang-Bayang
Teman-teman pada postingan blog kali ini saya akan sedikit mengangkat tema tentang uang.
pada tau sendiri kan, kalo diantara kita pastinya sangat menginginkan uang, dan untuk mendapatkannya banyak orang yang memutar balikkan otaknya, menguras habis tenaganya, atau bahkan jungkir balik menghasilkan idenya dengan alih-alih untuk mendapatkan uang sebanyak banyaknya. dan dapat diambil dominannya bahwa apapun yang sebagian besar kita lakukan hanyalah untuk uang. Nah hati-hati nih jika kita masih dalam golongan orang-orang ini.
Sebenarnya apa sih Uang?
Nah, sambil mengingat-ingat tentang uang, coba sedikit flashback deh ketika kita menghadapi masa SMP. Ingetkan? uang itu hanyalah secarik kertas dan bisa kapan saja berpindah. Sebagai contoh, uang gaji yang didapat setelah bekerja selama sebulan penuh, hanya dalam beberapa jam kemudian sudah bisa berpindah ke tangan orang lain. sebut saja pedagang (karena dibelanjakan untuk keperluan rumah tangga).Dan Nilai uang tidak pernah stabil, akan terus berubah jika digoyang oleh sesuatu yang tidak bisa kita kendalikan. Makanya, tidak ada yang lebih membuat diri kita menjadi stress dan pusing tujuh keliling daripada berfokus pada nilai material yang tidak stabil. Artnya berfokus pada uang sama dengan berfokus pada bayang-bayang.
Agar Kita Tidak Fokus Pada Uang
Berbicara tentang uang dan harta, derajat manusia, status sosial, dan popularitas, adalah menelaah aspek kehidupan dari sisi permukaannya. lantas sebenarnya ada lho yang lebih subtil dari hal-hal permukaan itu? apakah itu, timbul pertanyaan. Nah biar jelas kita sama-sama lihat orang-orang sukses yuk yang tidak pernah fokus pada uang tapi mereka mencapai keberhasilan dibidangnya. Oh iya kita juga harus inget lho, orang yang paling berhasil dalam hidup adalah orang yang berhasil mendapatkan masalah, kemudian berani menghadapinya dan sukses memecahkan masalahnya,
1. Thomas Alfa Edison.
Pastinya udah pada sering denger kan dengan nama yang satu ini? Nah si Thomas Alfa Edison ini dulunya tidak pernah berfikir lho untuk menjadi terkenal apalagi karena penemuannya dalam menemukan lampu pijar. bisa dilihat juga, dia adalah sosok yang tidak pernah menenyam pendidikan formal (kebayang kan kalo dia disekolahin jadi s3 terus dapat gelar profesor, penemuan macam apa coba yang bakalan dihasilkan? #nerawang).
Thomas Alfa Edison, kalo dari beberapa literatur yang saya baca, dari segi kepribadian, dia adalah seorang yang pemalu dan lebih banyak menyendiri. akan tetapi kegigihannya untuk berbuat sesuatu (action man! pembuktian ! gak hanya omong doang! ) sekarang telah menghasilkan dunia terang benderang. sekaligus menjadi awal idenya Quote nya Ibu Kartini deh “Habis Gelap Terbitlah Terang”, hehe maaf sedikit ngelantur.
Nah Mungkin Thomas tidak kaya raya karena penemuan itu, akan tetapi namanya harum hingga sekarang, dan kemanfaatannya dapat kita rasakan (yuk doain bung Thomas semoga diberi keTerangan dan tempat terbaik di Alam sana)
2. Larry Page dan Sergecy Brin
dibacanya bukan “Lari pagi” tapi… nah kalo mereka berdua ini udah kuliah s2 tapi tidak mampu menyelesaikan doktornya. tapi karena punya mimpi untuk dapat berbuat sesuatu bagi yang lain. ketika mereka menemukan mesin pencari (search Engine) tidak pernah terpikirkan oleh mereka menjadi kaya raya seperti sekarang. Mereka hanya berpikir untuk mendapatkan “sesuatu” agar orang dapat dengan mudah menemukan alamat di dunia maya. Namun, Alhasil saodara-saodara, uang, popularitas, derajat, status sosial akhirnya menghampiri mereka.
3. Seichiro Honda
dari namanya ketahuan kan bahwa dia orang jepang. Yupz, dialah Seichiro Honda. karena kecintaannya (Sekali lagi “Kecintaan”-nya) terhadap dunia mesin, walaupun dalam keadaan terpuruksekalupin dia hanya dapat menggunakan bahan terakhirnya yang tersisa untuk membuat sebuah sepeda yang diberi motor penggerak. saat itu, seolah mimpinya begitu terwujud. Akan tetapi, ia tetap melakukannya dan akhirnya kita semua bisa melihat dari hasil kecintaannya (sekali lagi “Kecintaannya” lho) terhadap dunia mesin. Sekali lagi, uang, derajat, dan status sosial, serta popularitas akhirnya datang menghampirinya dan bersamanya.
Tentang Perubahan
jika ditarik benang merahnya, oran yang sukses itu tidak pernah Fokus pada uang. akan tetapi berfokus pada perubahan sehingga banyak sekali terjadi perubahan di dunia ini lahir dari impian untuk berbuat tanpa mengharapkan apapun. bahasa amal yang tinggi, dimana berbuat dan bergerak terus tanpa mengejar simbol kehidupan, harta, derajat, status sosial, dan popularitas sebagai tujuan hirup. mereka pun (orang yang sukses) bahkan tidak pernah memikirkan kalau diri mereka justru melangkah ke arah tabir yang sebagian orang menilainya gelap, namun bagi mereka merupakan langkah terang benderang karena mereka berbuat dengan cinta dan dengan jiwa. hal itulah yang menuntuk terhadap kecintaan yang mereka lakukan. dan semuanya tidak terlepas dari amal yang memiliki kemanfaatan bagi orang-orang disekitarnya.
Kemakmuran dalam Sejarah Islam
Dalam Sejarah Islam pun demikian terjadi, kemakmuran yang pernah dicapai pada masa khalifah Umar bin Abdul Aziz, disebabkan karena pemimpinnya lebih mengutamakan masyarakat yang ia pimpin. Umar bin Abdul Aziz telah membuktikan itu dengan menyerahkan seluruh hartanya kepada Baitul Maal ketika beliau diangkat sebagai Khalifah.
Banyak pula orang disekeliling kita yang mungkin lebih baik dari orang-orang yang disebutkan diatas. akan tetapi, yang perlu diambil hikmah adalah, dapat bertahan hidup dan menjadi besar dan berpengaruh adalah buah hasil dari orang-orang yang dicintai, yang harus dijaga dan dilindungi. sukses seseorang yang teraktualkan dalam bentuk keluarga, persahabatan yang tulus, lingkungan yang damai, badan yang sehat, rezeki yang cukup tidak lain adalah karena tabunan kebaikan masa lalu untuk kepentingan orang lain.
“Dunia pun tidak pernah menuntut kita untuk menjadi orang lain (Baca: menjadi arsitek, ilmuwan, dokter, tentara, konglomerat, petani, atau bahkan PNS dan lain-lainnya). akan tetapi dunia hanya menuntun kita untuk menjadi sosok yang selalu berbuat kebaikan untuk orang lain, apapun profesi kita nantinya, jika hal demikian dilakukan, Kelak harta, Derajat, dan status sosial serta popularitas akan datang dengan sendirinya menghampiri kita”