Goyobod Kuno 1949 #Ngabandungan
Mohon maaf lahir batin sebelumnya bagi warga negara Indonesia yang bisa baca ini. Ramadhan sudah berlalu ya, gimana kumpul sama keluarganya? ampaunya banyak juga kan? okey jangan dulu close tab browser ini yah karena saatnya kali ini kembali lagi bersama kang rahmat di Catetan kang Rahmat.
Pada kesempatan kali ini kang Rahmat mau #ngabandungan sebuah makanan khas yang ada di bandung, seperti judul pada tulisan kali ini. nama makanan khas itu adalah. . . yups, Goyobod Kuno 1949.
Menurut ibutio (team bandung trails) Goyobod kuno ini telah membuat beliau kaget. Kok bisa bisanya minuman seenak itu terlewatkan, karena sering mondar mandir ngelewatin depan kios toko langganannya tapi beliau tak tertarik untuk mampir, dan saat akhirnya pun bisa mampir, butio tetep menyesal. kenapa gak dari dulu coba mampirnya.
Goyobod kuno 1949 kalo dari sejarah keluarga kang Rahmat, adalah salah satu minuman favorit si bapak dan si mamah tatkala masa-masa muda dulu. Karena kalo si mamah cerita di jaman kang Rahmat masih kanak kanak, tempat maen kang Rahmat adalah Bandung, braga dan sekitarnya, nah katanya si bapak juga sering ngajakin si mamah untuk minum goyobod kuno ke sini. hem… sebenernya masa masa jadi pelajar juga, si bapak juga pernah mengajak kami nyeruput goyobod di tempat ini, tapi dulu sebelum lokasinya berubah seperti sekarang.
Es Goyobod Kuno 1949
Goyobod, kadang sesekali kang rahmat dengernya gaya beud 😂 #lah. Penasaran juga, ada yang tahu gak yah Goyobod itu maknanya apa? tapi, sesuai angka yang tertera di spanduknya mungkin awal mula berdiri sejak 1949, sekitar 4 tahun setelah negara ini merdeka. Saking merasa waktu yang lumayan jauh, si produsen pun akhirnya menyisipkan kata “kuno”, sehingga jadilah namanya Es Goyobod Kuno 1949 #yakali.
Lokasi Es Goyobod Kuno 1949
Pada minggu lalu, 24 Juli 2016. Sebenernya kang Rahmat nyari goyobod kuno ini inget akan si bapak dan si mamah. Mana setelah keliling sama ibu negara nyari sesuatu di pasar baru bandung tapi pusing lihat orang banyak di pasar. Akhirnya kami memutuskan menyudahi pencarian itu dan mulai menghampiri pengisi perut. Saat haus dan laper itulah, kang Rahmat inget dulu pernah di bawa si bapak dan si mamah ke tempat es goyobod kuno. Letaknya sih kalo dari pintu keluar utama pasar baru bandung ada di sebelah kiri belakang tapi harus jalan lagi masuk jalan, yang lumayan padat sama orang hilir mudik dan kendaraan serta pedagang dan pembeli disana. Nah kalo sengaja mau kesini tanpa ke pasar baru bandung bisa juga masuk dari jalan Suniaraja nanti tempatnya ada di sebelah kanan jalan.
Sampai di lokasi karena lapar setelah sampe di lokasi es goyobod kuno 1949 belakang pasar Baru eh kami malah beli bakso. Berhubung porsi bakso yang banyak dan harganya “lumayan” akhirnya kami memutuskan untuk menunda minum es goyobod sampe waktu yang ditentukan haha.
Lihat lihat google dan nanya orang sekitar, ternyata lokasi es goyobod kuno 1949 yang mereka ketahui malah bukan Pasar Baru. katanya ada yang lebih besar lagi di daerah bandung lainnya (nanti kang Rahmat tulis ulasannya yah).
Ah, karena panas dan jam sudah menunjukan waktu siang menuju sore, kami pun menuju arah pulang. di Jalan ternyata kami menyerah dan kehausan. Mampirlah beli es goyobod (gatau kuno 1949 apa nggak nih) yang ada di rumah makan sekaligus tempat cendol elizabet di Jalan inhoftank. Sruput Sruput es Goyobod, enak maknyus dan lembut di lidah.
Apakah Es goyobod yang diminum kang Rahmat pada kesempatan itu adalah Es Goyobod Kuno 1949? silahkan kirimkan jawaban melalui komentar dibawah atau email kang rahmat. Bagi yang beruntung akan mendapatkan hadiah menarik 😉😉😉. Diantos Sob!!
#cag ah
Wassalam,
Aku belum pernah cobain nih, legendaris kayanya ya kang hehe
Aku belum pernah cobain nih, legendaris kayanya ya kang hehe
sepertinya . . .sejak 1949 sob, ema dan bapak kang Rahmat aja belum lahir haha